Ada pandangan, makin dini mengajarkan anak belajar membaca, menulis dan menghitung (calistung) akan berdampak baik masa depan anak. Banyak orangtua memasukan anak ke Taman Kanak-Kanak (TK) bahkan PAUD dengan tujuan demikian.
ANAK TK BELUM WAJIB MENGERTI TENTANG CALISTUNG, YANG PENTING KEMAMPUAN INI
Sebenarnya kemampuan yang diharapkan dimiliki anak usia TK sebenarnya adalah kemampuan berbahasa, perkembangan motorik halus, dan motorik kasar, kemampuan emosional sehingga ia tak mudah tantrum, serta kemampuan sosial seperti berbagi dan bermain dengan teman-teman seusianya.
Anak TK belum wajib mengerti tentang calistung alias membaca, menulis, dan berhitung. Di bangku TK, materi ini biasanya dipelajari dasar-dasarnya saja. Misalnya mulai mengenalkan anak pada simbol huruf dan angka. Kalau pun anak berhitung, biasanya diberi media berupa benda-benda konkret.
PAKAR YANG MEMPELAJARI TENTANG OTAK ATAU NEUROSAINS SANGAT TIDAK MENYARANKAN CALISTUNG DIAJARKAN DI BAWAH EMPAT TAHUN
Sebaiknya anak usia dibawah 4 tahun jangan belajar membaca, menulis dan menghitung (calistung). Mengapa demikian?
Dikutif dari tribunnews.com, pakar neurosains, dr Amir Zuhdi mengatakan “Kalau empat tahun ke bawah empat tahun jangan. Kalau diatas boleh 5 atau 6 bolehlah. Otak anak saat usia itu belum sempurna melakukan membaca, perhitungan dan menulis. Bahayanya karena penangkapannya masih kurang, justru membuat emosi orangtua. Ini bahayanya”
Apalagi kalau sampai orangtua mengeluarkan kata-kata yang menimbulkan ketakutan, itu sangat membahayakan perkembangan otak. Sebaiknya usai 1-4 tahun adalah bukan memberikan pelajaran calistung tapi belajar mengelola emosi dan membentuk perilaku.
No comments:
Post a Comment