Breaking News

Saturday, June 28, 2008

IT Tekan Biaya Operasional Perusahaan

Memelihara sistem informasi biayanya kecil. Meski demikian, mengapa biaya yang kecil belum cukup membantu kemajuan omset perusahaan? Pertanyaan ini menjadi ajakan promosi dari Hewlett-Packard’s Indonesia untuk menengok apa sebab, kenapa begitu, dan bagaimana solusinya.

“Enter the New World of Business Technology” menjadi presentasi pertama yang menggarisbawahi ternyata hanya inovasi belum cukup membantu perusahaan keluar dari permasalahan data. Hewlett-Packard atau HP menawarkan cara memelihara sistem informasi. Bagian information and technology (IT) atau teknologi informasi perlu memiliki kesatuan bisnis, sebagaimana sejarahnya pada 1960 hanya berkutat pada data processing, 1990 pada information and technology, 1980 management information system, dan ke depan (future) pada bisnis teknologi.

Realitasnya, IT menjadi suatu bisnis oportunity. “Business is technology and technology is business” menjadi penguat asumsi bahwa survey internal HP dari pelanggan di seluruh dunia mengutamakan bisnis teknologi. Pertanyaannya, bagaimana cara mempercepat pertumbuhan bisnis teknologi bagi perusahaan?

HP memahami dengan jawaban untuk membentuk IT eksekutif. Pedomannya terletak pada perubahan IT eksekutif tidak hanya pada proyek IT, tetapi juga pada bisnis outcomes. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana perusahaan mempercepat pertumbuhan? Bagaimana IT membantu mempercepat pengenalan produk dari perusahaan? Bagaimana IT mempercepat proses pengambilan keputusan?

Atas dasar itu, perusahaan memiliki tuntutan kepada IT bahwa IT perlu menekan biaya operasional perusahaan. Bagaimana IT me-manage risk sehingga komplain terhadap perusahaan menjadi kecil? Nah, mengendalikan risiko ternyata itulah tolok-ukur keberhasilan teknologi ke depan. Semua produk yang ditawarkan pelanggan didesain sedemikian rupa.

Pada bagian HP produk, muncul pertanyaan bagaimana memaksimalkan utilisasi perusahaan? Misalnya server yang mengalami finansial application. Kalau sebentar-sebentar ada masalah, bagian IT memutuskan untuk membeli perangkat komputer yang baru, tentu saja itu menyenangkan HP, dan merugikan perusahaan. Namun, itulah yang terjadi pada perusahaan saat ini. Masing-masing karyawan bebas meminta ganti baru kalau muncul masalah pada bagian IT. Oleh karena itu, bisnis teknologi optimasi dengan melalukan tiga pendekatan, seperti bisnis inteligent, leadership, teknologi dan solusi yang selalu up to date.

Pitono Saubari, IT Service Division Sampoerna Telekomunikasi Indonesia melalui produk Ceria memberi kesaksian bahwa IT/business challanges menghasilkan proses evaluasi, seperti efektivitas dari solusi, integrated, technology after sales support. Sementara itu, Eril Isdan, Business Development Manager Storage Works Division Technology Solution Group HP menggarisbawahi pentingnya software division bagi perusahaan.

Pada divisi penerbitan, kata Eril Isdan, saat ini berkembang teknologi digital melalui media penyimpanan. Data terus-menerus bertambah. Oleh karena itu, perlu support dari IT. Atas dasar itu, storage works division HP menawarkan storage data yang membuat layanan perusahaan mudah berkembang pesat.

Di tengah-tengah kondisi perusahaan kesulitan menambah staf IT, network storage menyediakan switch, servers, LAN, clients dalam jaringan area storage SAT/NET. Masalahnya, bagaimana pemetaan permasalahan jika perusahaan bertambah besar? Dahulu kala, kata Eril Isdan, perusahaan melakukan cara manual. Dengan menuliskan data pada white board dan menuliskan larangan “Do not erase!”. Akibatnya, staf IT banyak yang kerja lembur. Bagaimana menaikkan utilisasi tiap komponen?

Menurut Eddy Wihardjo, Enterprise Business Development Specialist Customer Support HP Services, data yang besar susah untuk mengubahnya. Oleh karena itu, perlu tim IT yang besar pula. Padahal, faktanya 95% bisnis itu dari data, bukan terletak pada transaksi. Sementara itu, CEO pada perusahaan mengeluh jika data atau volume semakin besar, biaya semakin besar pula. Bagaimana me-manage menjadi baik sehingga menjadi data yang akurat? Bagaimana menyimpan data? Back up data seperti apa? Kebijakan dari HP memandang data end to end. HP membantu perusahaan mengkonversi data.

Solusi HP ILM antara lain memindai data, mencari dokumen lebih cepat, dan data yang manual menjadi otomatisasi.

Sumber : http://johnherf.wordpress.com/2007/08/22/it-tekan-biaya-operasional-perusahaan/

No comments:

Post a Comment

Designed By Published.. Blogger Templates